Ayo Sholat Khusyuk
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Akan
tetapi mengapa umat Islam belum meraih kemenangan sebagai khilafah fil ardhi(pemimpin di dunia) ?Seharusnya umat Islam harus
menjadi teladan di Indonesia khususnya, karena Islam telah memberi pedoman yang
menunjukkan umatnya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.Islam adalah
satu-satunya agama yang sempurna, mengatur umatnya dalam berbagai aspek untuk
kemaslahatan manusia. Akan tetapi kita tidak dapat menutup sebelah mata, bahwa
kondisi mayoritas umat Islam hari ini jauh dari diennya terutama dalam hal shalat
lima waktu.
Dalam kondisi saat ini, ketika orang-orang
kebingungan mencari oase ketenangan batin di tengah-tengah gersangnya gurun
kehidupan modern yang bergetah, ketika banyak kalangan merindukan kedamaian
sejati yang sangat langka di dunia saat ini karena terpenuhi oleh
materialistis, maka bentuk meditasi untuk menjawab kegelisahaan tersebut adalah
sholat khusyuk. Allah SWT memberikan kesempatan bagi hambaNya untuk berdialog
denganNya, lima kali dalam sehari merupakan waktu yang diberikan oleh Allah SAW
untuk berdialog denganNya, mengadu dan mencari oase di tengah kegersangan
kehidupan dunia yang fana.
Tidak sedikit dari aktivitas ritual
yang dilakukan oleh umat Islam ternyata sekedar sebuah rutinitas bukan kualitas
ritual.Selama ini sholat dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi
pelakunya, karena kebanyakan dari manusia tidak mengetahui dan merasakan
ketinggian nilai spiritual yang ada di dalamya.Sholat terasa menjemukan dan
tidak membuat hati lebih tenang saat dibutuhkan untuk menyelesakan
kegelisahan.Hal inilah yang menjadi sumber kelemahan dan kehinaan umat Islam.
A.
Hakikat
Shalat Bagi Manusia
Shalat telah
menjadi amalan yang begitu akrab bagi manusia, baik muslim ataupun kafir. Bagi
seorang muslim, shalat menjadi sarana utama yang menghubungkan dirinya dengan
Allah. Adapun bagi orang kafir, shalat hanya sekedar pembeda antara diri mereka
dengan orang muslim.
Shalat
merupakan salah satu rukun Islam yang paling mulia amalannya setelah pengikraran
dua kalimat syahadat. Shalat dirancang dengan rancangan yang paling sempurna,
di dalamnya terkumpul berbagai bentuk dan jenis penghambaan diri kepada Allah SWT. Adapun hakikat shalat
bagi manusia diantaranya :
1. Shalat
adalah rukun Islam teragung setelah dua kalimat syahadat[1]
Sebagaimana
telah diketahui, rukun Islam terdiri dari lima perkara. Sholat menduduki urutan
kedua setelah dua kalimat syahat sebagaimana Rasulullah bersabda dalam hadis :
“ Islam dibangun
di atas lima pondasi; bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusanNya, menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan
puasa di bulan Ramadhan” (Mutafaqqun Alaihi)
2. Shalat
adalah inti ibadah[2]
Diharamkan bagi
orang yang sedang mengerjakan sholat untuk makan, minum, menoleh, dan
bergerak-gerak.Berbeda dengan ibadah selain sholat yang hanya diwajibkan bagi
sebagian anggota tubuh.Contohnya ibadah puasa; orang yang berpuasa
diperbolehkan bicara dan bergerak.Seorang mujahid yang sedang berjihad boleh
menoleh dan berbicara.Begitu pula orang yang sedang berhaji, mereka boleh makan
dan minum.Sedangkan shalat, di dalamnya terdapat berbagai bentuk ibadah yang
menuntut hati, akal, tubuh, dan lisan berpusatkan dalam ibadah ini.
3. Shalat
merupakan perjalanan ruhani menuju Allah[3]
Shalat adalah
salah satu cara mengembalikan kesadaran ini dengan perjalanan mi’raj yaitu menuju kepada ketinggian
Ilahi.
Sesungguhnya Aku
ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan
Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaha 20 : 14)
Jiwa (ruh) yang
diturunkan oleh Allah kepada tanah yang diberi rupa adalah berasal dari
tiupan Ilahi yang suci dan membawa misi
memelihara serta mengendalikan bumi (khalifah).
Saat ini posisi ruhani pada diri sebagian manusia tidak terikat dengan irama
tubuhnya. Yang menjadi pengendali tubuh seharusnya adalah jiwa yang berserah
diri kepada Allah SWT, akan tetapi banyak jiwa yang lepas dari pencipta jiwa
itu sendiri. Pada saat sholat, seluruh syaraf tidak menghantarkan impuls
getaran dari panca indera, sebab jiwa secara perlahan bergerak meninggalkan
keterkaitannya dengan badan(syahwat).Saat
itulah jiwa (ruh) mencoba berjalan menuju keagungan Ilahi.
4. Shalat
sebagai bentuk rasa syukur manusia atas nikmat waktu[4]
Ibadah shalat
adalah sebentuk tindakan suci yang dijadikan sebagai pemanfaatan dan
penghargaan atas diciptakannya waktu.Satu hari, satu minggu, satu tahun, satu
windu, satu abad, adalah kumpulan detik yang telah ditetapkannay waktu-waktu
sholat.Jadi, sholat adalah ibadah yang harus dilaksanakan supaya hidup menjadi
berbarokah.
Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa).Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa’ 4 : 103)
5.
Shalat
penjaga kesehatan jasmani manusia[5]
Para pakar jasmani tidak mengingkari bahwa sholat seperti
bentuk yang ditentukan Islam memiliki manfaat medis yang dijumpai pada orang
yang menunaikan shalat pada waktunya dan mampu mnejaganya.Menunaikan rukun
shalat; mulai dari wudhu, pergi ke masjid, kemudian berdiri, rukuk, duduk,
sujud, gerakan mengangkat tangan, bersedekap, perganta dari satu gerakan pada
ferakan lainnya yang semuannya mengandung manfaat olahraga jasmani.Tentang
shalat dalam Islam, Dr. Alexis Carrel berpendapat, “Barngkali shalat adalah energi pembangkit
aktivitas terbesar yang saya kenal sampai hari ini.Saya sebagai seorang dokter
telah melihat banyak pasien telah gagal menempuh pengobatan medis dan dokter
pun telah angkat tangan dari pasien ini, tetapi shalat berhasil membebaskan
mereka dari penyakit.
Shalat
Khusuk Menjadi Manifestasi Al-Waduud
Al-Waduud merupakan salah satu nama
Allah SWT. Pengertian Al-Waduud[6]
adalah Zat yang mengasihi hambanya atau zat yang banyak memberikan cinta kepada
hambanya.Allah SWT Maha Mengasihi orang-orang yang beriman.Kasih Allah dberikan
kepada mereka dalam bentuk cobaan, ujian, pujian, perintah, larangan, dan lain
sebagainya.Shalat merupakan bentuk dari kasih Allah SWT kepada hambanya, di
dalam shalat.
Dibandingkan dengan kewajiban-kewajiban
lainnya, shalat memilki keistimewaan yang tidak terhingga.[7]Allah
SWT sangat mencintai hambanya dengan memberikan waktu untuk berkomunikasi
langsung denganNya.Allah secara langsung mewajibkan shalat sebagai bentuk
pengagungan serta penghargaan atas nilai shalat.Dengan secara langsung Nabi
Muhammad menerima perintah tersebut pada malam isra’ tanpa melalui
perantara.Jadi shalat adalah anugerah dari Allah SWT sebagai bentuk kasih
sayangNya sebagai Al-Waduud.
Karakteristik
Sholat Khusuk
Khusuk dalam
bahsa Arab berarti tunduk, rendah diri, dan tenang. Allah SWT berfirman:
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru
dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha
pemurah, Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (QS. Thaha 20 :108)
Khusuk menurut para ulama adalalah
kelembutan hati dan kata-kata, ketundukan dan pasrahnya nafsu dalam menghadap
Allah.[8]
Dalam sholat, sikap membangga-banggakan diri dan takabur akan hilang ssehngga
menjadikan. Khusuk merupakan sebuah komitmen beramal demi ketaatan kepada Allah
SWT dan meninggalkan maksiat.
Karekteristik seseorang
yang menggapai shalat khusuk diantaranya :
1.
Takut
kepada Allah[9]
Allah melukiskan orang-orang khusuk dengan sifat takut kepada-Nya.
Hanya dengan disebutkan nama Allah saja, hati mereka akan bergetar. Selalu
takut kepada Allah SWT seakan-akan berada di depan-Nya.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al-Anfal :2)
2.
Menangis
karena khusuk kepada Allah SWT[10]
Ketika
kata-kata sudah tidak bisa mengungkapkan ketaatan seseorang, saat itulah air
mta akan bercucuran. Kedudukan ketaatan pada diri seseorang yang telah
menggapai khusuk benar-benar mencapai tingkatan yang tidak mungkin dapat
dijangkau oleh kata-kata.Satu-satunya jalan adalah tunduk pasrah dan meratapi kehidupan
dan berharap dapat mengungkapkan perasaan yang tidak mampu keluar lewat
kata-kata.Dengan pengaruh dalam tersebut, perasaan hati yang membara dapat
meluap. Allah SWT berfirman:
“Dan
apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu
lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang
Telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata:
"Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang
yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad SAW.)”
(Al-Maidah : 83)
3.
Mengagungkan
Syiar dan Ayat-ayat Allah[11]
Mengagungkan
syiar-syiar Allah SWT dapat mengekang diri seseorang untuk tidak melakukan
suatu perilaku negatif atau bahkan mendekatinya.Hal itu merupakan
salah satu tanda ketakwaan sebagai tujuan ibdah apapun jenisnya. Allah SWT
berfirman:
y7Ï9ºs`tBuröNÏjàyèãuȵ¯»yèx©«!$#$yg¯RÎ*sù`ÏBuqø)s?É>qè=à)ø9$#ÇÌËÈ
Demikianlah
(perintah Allah).dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah. Maka Sesungguhnya
itu timbul dari ketakwaan hati. (Al-Hajj: 32)
Orang
khusyuk memiliki peluang besar untuk mengagungkan syiar-syiar Allah SWT setiap
malam dan siang.Ia tdak akan melangkahkan kaki kecuali hanya ingin melihat
Allah SWT. Dengan ketaatan dalam beribadah dapat mendorongnya untuk senantiasa
mengagungkan syiar-syiar dan ayat-ayat Allah SWT.
Faktor-Faktor
Yang Menyebabkan Shalat Tidak Khusuk
Fitrah seorang muslim menghadirkan khusuk dalam shalatnya. Akan
tetapai,
كم
من قائم حظه من صلا ته التعب و النصب
(رواه ابو داود)
“
Berapa banyak orang yang sholat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah
(HR. Abu Daud)
Sebagian umat muslim merasa sulit dalam penggapaian kekhusukan
dalam shalat. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan shalat tidak khusuk,
diantaranya :
1.
Sifat
malas dalam beramal karena maksiat[12]
Hakikatnya,
khusuk dapat membangkitkan motivasi beramal untuk menghasilkan buah yang
diharapkan dan tujuan yang ingin dicapai.Akan tetapi sifat malas yang muncul
akibat perbuatan maksiat yang dilakukan lebih dominan daripada ibadahnya.
2.
Tidak
ada kesadaran untuk shalat[13]
Perasaan
khusuk tidak mungkin bias didapatkan jika kita tdak memiliki kesadaran dan
kepercayaan. Di dalam shalat seorang hamba berhadapan dengan Allah SWT,
kerdialog dengan penciptanya.Tidak adanya kesadaran dan kepercayaa bahwa di
saat shalat, seorang hamba sedang berhadapan dengan Allah SWT meurpakan terhalangnya
khusuk untuk digapai.
Cara/Kiat Menghadirkan
Khusuk Dalam Shalat
Allah telah
mengisyaratkan berbagai jenis ibadah untuk hamba-hambaNya supaya timbul skap
khusuk.Diantara ibadah-ibadah tersebut adalah shalat. Allah SWT berfirman
ketika menyanjung orang-orang khusuk :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang
yang khusyu' dalam sembahyangnya” (Mu’minun: 1-2)
Sulitnya menggapai khusuk dalam shalat
menjadi hambatan bagi seorang muslim untuk mendapatkan ridho-Nya. Di bawah ini
beberapa cara/kiat menghadirkan khusuk dalam shalat :
1.
Memiliki Ilmu[14]
Sebagian dari
masyarakat tidak menyadari bahwa di kalangan mereka terdapat ulama yang
memiliki banyak pengetahuan.Hal itu terjadi karena pengetahuan masyarakat
tersebut masih dangkal dan terbatas seputar hal-hal duniawi yang bersifat
materialistis saja dan tidak mengetahui lebih dalam tentang Islam. Ilmu yang
dangkal tidak akan mencapai tujuan dan menghasilkan kebaikan. Oleh karena itu
seseorang akan menggapai khusuk jika dia memiliki ilmu yang menambah
kekagumannya atas keagungan Allah SWT.
2.
Konsentrasi dalam Shalat[15]
Keluhan pertama
yang dirasakan oleh seorang yang sedang shalat adalah sulit berkonsentrasi.Upaya
untuk menempuhnya dengan menggunakan konsentrasi hampir selalu gagal.Seorang
yang sholat, sebagian selalu menggunakan tata peraturan otak kiri yang
menghasilkan rasa jenuh.Padahal Rasulullah SAW telah memperingatkan bahwa di
dalam shalat atau ibadah kesadaran spiritual (otak kanan) yaitu menghadirkan
Allah di hadapan kita (ihsan).
3.
Sabar dalam Melaksanakan Shalat[16]
Dalam keadaan
apa pun, seorang mukmin meninggalkan tempat kerja, kesenangan, dan segala yang
disukainya di dunia untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Demikianlah seorang
mukmin menjadikan shalatnya sebagai senjata terkuat untuk memerangi nafsu dan
benteng terkuat untuk melndungi dirinya. Dengan sabar seorang mukmin akan
melaksanakan ibadahnya dengan ikhlas yang memudahkannya menggapai khusuk dalam
shalat.
4.
Merenungi Setiap Bacaan Shalat[17]
Bacaan dalam
shalat akan terus berdengung di hati dan hal itu akan membentuk jiwa sesuai
dengan isi bacaan. Tidak sedikit dari umat Islam belum memahami arti dari
bacaan-bacaan shalat.Shalat sekedar berisi hasil hafalan bacaan yang sudah lama
dikenal. Jika seorang benar-benar memahami arti dan makna dari setiap bacaan
shalat, hal itu akan memudahkannya dalam menghayati setiap dari gerak dan
bacaan shalat sehingga dapat larut dalam shalat.
5.
Mengingat Kematian di Waktu Shalat[18]
Agar seorang
hamba khusuk dan selaat dari tipu daya setan saat shalat, Rasulullah SAW
menjelaskan dengan memberikan obat atas hal tersebut dalah hadis:
“Jika engkau
hendak menunaikan shalat, maka shalatlah seperti halnya orang yang akan
meninggal.Dan jangan berbicara sesuatu yang membuatmu menyesal kelak serta berpaling
permasalahan-permasalahan keduniawian.”[19]
Seorang hamba
yang patuh dalam menunaikan shalat, pasti dalam melakukan rukuk, sujud, dan
gerakan serta bacaan yang lainnya dengan sempurna.Dia membayangkan detik-detik
kematian sedang di depannya dan malaikat pencabut nikmat-nikmat duniawi sedang
mendatanginya.Hal ini menjadika konsentrasi pikiran tertuju pada satu titik
yaitu ridho Allah SWT.
Apabila
semua ibadah telah dilaksanakan.Evaluasi adalah akhir dari pekerjaan
seseorang.Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengingatkan kembali nilai shalat
seseorang.Dengan mengadakan evaluasi, seseorang dapat menilai sendiri kualitas
shalatnya dan menjadi bahan perbaikan untuk selanjutnya.Evaluasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuat lembar
kontrol yang dapat diisi setelah melaksanakan shalat. Adapun contoh lembar
kontrol shalat khusuk adalah:
NO
|
KEGIATAN
|
SELALU
|
SERING
KALI
|
TERKADANG
|
TIDAK
PERNAH
|
Sebelum
Shalat
|
|||||
1.
|
Adzan
mengingatkan saya dengan seruan hari kiamat
|
||||
2.
|
Mengumandangkan
Adzan dan bershalawat kepada Nabi
|
||||
3.
|
Meresapi
keutamaan wudhu dan mengawali dengan bacaan basmalah
|
||||
4.
|
Keluar
dari rumah dengan wudhu seraya berdoa supaya dikaruniai khusuk
|
||||
5.
|
Menjaga
sholat pada wkatunya
|
||||
6.
|
Mengosongkan
hati dan semua gangguan ketika masuk waktu sholat
|
||||
Dalam
Shalat
|
|||||
7.
|
Menghadirkan
keagungan Allah ketika takbiratul ihram
|
||||
8.
|
Merenungkan
do’a iftitah
|
||||
9.
|
Berlindung
kepada Allah dari setan
|
||||
10.
|
Berusaha
kembali ketika setan membawa dengan bisikannya
|
||||
11.
|
Membaca
Al-Fatihah dengan tartil, merenungi, dan memahaminya
|
||||
12.
|
Menghadirkan
keagungan Allah saat rukuk
|
||||
13.
|
Bertumakninah
ketika berdiri dari rukuk
|
||||
14.
|
Meresapi
posisi kerendahan dan kehinaan dalam sujud dan memperbanyak doa
|
||||
15.
|
Bertumakninah
saat duduk diantara dua sujud
|
||||
16.
|
Memahami
makna setiak kata dalam tasyahhud
|
||||
17.
|
Membaca
doa setelah tasyahhud
|
||||
18.
|
Menganekaragamkan
ayat-ayat yang dibaca setelah Al-Fatihah
|
||||
19.
|
Segera
meminta ampun kepada Allah Jika merasa tidak serius dalam shalat
|
||||
20.
|
Merasakan
karunia Allah dan mmeminta untuk menerima sholatnya
|
PENUTUP
Kesimpulan
Sholat merupakan bentuk dari kasih Allah
SWT kepada hambanya, di dalam shalat.Dibandingkan dengan kewajiban-kewajiban
lainnya, sholat memilki keistimewaan yang tidak terhingga.Allah SWT sangat
mencintai hambanya dengan memberikan waktu untuk berkomunikasi langsung
denganNya.Allah secara langsung mewajibkan sholat sebagai bentuk pengagungan
serta penghargaan atas nilai sholat.
Sebagian umat
muslim merasa sulit dalam penggapaian kekhusukan dalam shalat.Sulitnya menggapai
khusuk dalam shalat menjadi hambatan bagi seorang muslim untuk mendapatkan
ridho-Nya. Di bawah ini beberapa cara/kiat menghadirkan khusuk dalam shalat :
·
Memiliki Ilmu
·
Konsentrasi dalam Shalat
·
Sabar dalam Melaksanakan Shalat
·
Merenung Bacaan Shalat
·
Mengingat Mati ketika shalat
Saran
Mengadakan
evaluasi dalam setiap shalat akan mempermudah kita dalam memperbaiki shalat
kita. Seseorang dapat menilai sendiri kualitas shalatnya dan menjadi bahan
perbaikan untuk selanjutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya adalah dengan membuat lembar kontrol yang dapat diisi setelah
melaksanakan shalat.
DAFTAR PUSTAKA
Sangkan, Abu.
2004. Pelatihan Shalat Khusyu’. Jakarta: Yayasan Shalat Khusyu’ &
Menejemen Masjid Baitul Ihsan
El-Ma’rufei,
Sabil. 2009. “Energii Sholat”. Bandung : Mizan Media Utama
Adul
Hilal, Salim. 2008. “Khusyuk Cahaya Kehidupan”.Surakarta: Ziyad Visi
Media
Al-Haddad,
Mu’min. 2010.“Perbaharui Shalat Anda”.Solo: AQWAM
Al-Muqaddam, Muhammad. 2008. “Agar Sholat Terasa Mantap”. Klaten:
INAS
Al-Damawy,
Syaifuddin. 2009. Mukjizat Asmaul Uzma”. Jakarta: Pustaka Al-Mawardi
P.T. Al-Mawardi Prima
[1]
Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS,
2008),16
[2]
Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS,
2008),21
[3] Abu
Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk
& Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),7
[4]Sabil
el-Ma’rufei, “Energii Sholat” (Bandung : Mizan Media Utama, 2009),133
[5]
Syaikh Mu’min Al-Haddad, “Perbaharui Shalat Anda” (Solo: AQWAM, 2010),
27
[6]
Syaifuddin Al-Damawy, “Mukjizat Asmaul Uzma” (Jakarta: Pustaka
Al-Mawardi P.T Al-Mawardi Prima, 2009), 164
[7]
Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS,
2008),57
[8]
Salim Bin Idul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi
Media, 2008), 17
[9]Salim
Bin Idul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media,
2008), 38
[10]
Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi
Media, 2008), 35
[11]
Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi
Media, 2008), 38
[12]
Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi
Media, 2008), 125
[13] Abu
Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk
& Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),23
[14]Salim
Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media,
2008), 90
[15]Abu
Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk
& Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),38
[16]Syaikh
Mu’min Al-Haddad, “Perbaharui Shalat Anda” (Solo: AQWAM, 2010), 34
[17]Sabil
el-Ma’rufei, “Energii Sholat” (Bandung : Mizan Media Utama, 2009),133
[18]Salim
Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media,
2008), 61
[19]HR. Ibn Majah no. 4171; HR. Ahmad, jilid V, hlm. 412
Komentar
Posting Komentar