Ayo Sholat Khusyuk


Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Akan tetapi mengapa umat Islam belum meraih kemenangan sebagai khilafah fil ardhi(pemimpin di dunia) ?Seharusnya umat Islam harus menjadi teladan di Indonesia khususnya, karena Islam telah memberi pedoman yang menunjukkan umatnya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna, mengatur umatnya dalam berbagai aspek untuk kemaslahatan manusia. Akan tetapi kita tidak dapat menutup sebelah mata, bahwa kondisi mayoritas umat Islam hari ini jauh dari diennya terutama dalam hal shalat lima waktu.
Dalam kondisi saat ini, ketika orang-orang kebingungan mencari oase ketenangan batin di tengah-tengah gersangnya gurun kehidupan modern yang bergetah, ketika banyak kalangan merindukan kedamaian sejati yang sangat langka di dunia saat ini karena terpenuhi oleh materialistis, maka bentuk meditasi untuk menjawab kegelisahaan tersebut adalah sholat khusyuk. Allah SWT memberikan kesempatan bagi hambaNya untuk berdialog denganNya, lima kali dalam sehari merupakan waktu yang diberikan oleh Allah SAW untuk berdialog denganNya, mengadu dan mencari oase di tengah kegersangan kehidupan dunia yang fana.
            Tidak sedikit dari aktivitas ritual yang dilakukan oleh umat Islam ternyata sekedar sebuah rutinitas bukan kualitas ritual.Selama ini sholat dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi pelakunya, karena kebanyakan dari manusia tidak mengetahui dan merasakan ketinggian nilai spiritual yang ada di dalamya.Sholat terasa menjemukan dan tidak membuat hati lebih tenang saat dibutuhkan untuk menyelesakan kegelisahan.Hal inilah yang menjadi sumber kelemahan dan kehinaan umat Islam.

A. Hakikat Shalat Bagi Manusia
Shalat telah menjadi amalan yang begitu akrab bagi manusia, baik muslim ataupun kafir. Bagi seorang muslim, shalat menjadi sarana utama yang menghubungkan dirinya dengan Allah. Adapun bagi orang kafir, shalat hanya sekedar pembeda antara diri mereka dengan orang muslim.
Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling mulia amalannya setelah pengikraran dua kalimat syahadat. Shalat dirancang dengan rancangan yang paling sempurna, di dalamnya terkumpul berbagai bentuk dan jenis penghambaan  diri kepada Allah SWT. Adapun hakikat shalat bagi manusia diantaranya :
1.      Shalat adalah rukun Islam teragung setelah dua kalimat syahadat[1]
Sebagaimana telah diketahui, rukun Islam terdiri dari lima perkara. Sholat menduduki urutan kedua setelah dua kalimat syahat sebagaimana Rasulullah bersabda dalam hadis :

“ Islam dibangun di atas lima pondasi; bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusanNya, menegakkan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa di bulan Ramadhan” (Mutafaqqun Alaihi)

2.      Shalat adalah inti ibadah[2]
Diharamkan bagi orang yang sedang mengerjakan sholat untuk makan, minum, menoleh, dan bergerak-gerak.Berbeda dengan ibadah selain sholat yang hanya diwajibkan bagi sebagian anggota tubuh.Contohnya ibadah puasa; orang yang berpuasa diperbolehkan bicara dan bergerak.Seorang mujahid yang sedang berjihad boleh menoleh dan berbicara.Begitu pula orang yang sedang berhaji, mereka boleh makan dan minum.Sedangkan shalat, di dalamnya terdapat berbagai bentuk ibadah yang menuntut hati, akal, tubuh, dan lisan berpusatkan dalam ibadah ini.

3.      Shalat merupakan perjalanan ruhani menuju Allah[3]
Shalat adalah salah satu cara mengembalikan kesadaran ini dengan perjalanan mi’raj yaitu menuju kepada ketinggian Ilahi.

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaha 20 : 14)

Jiwa (ruh) yang diturunkan oleh Allah kepada tanah yang diberi rupa adalah berasal dari tiupan  Ilahi yang suci dan membawa misi memelihara serta mengendalikan bumi (khalifah). Saat ini posisi ruhani pada diri sebagian manusia tidak terikat dengan irama tubuhnya. Yang menjadi pengendali tubuh seharusnya adalah jiwa yang berserah diri kepada Allah SWT, akan tetapi banyak jiwa yang lepas dari pencipta jiwa itu sendiri. Pada saat sholat, seluruh syaraf tidak menghantarkan impuls getaran dari panca indera, sebab jiwa secara perlahan bergerak meninggalkan keterkaitannya dengan badan(syahwat).Saat itulah jiwa (ruh) mencoba berjalan menuju keagungan Ilahi.

4.      Shalat sebagai bentuk rasa syukur manusia atas nikmat waktu[4]
Ibadah shalat adalah sebentuk tindakan suci yang dijadikan sebagai pemanfaatan dan penghargaan atas diciptakannya waktu.Satu hari, satu minggu, satu tahun, satu windu, satu abad, adalah kumpulan detik yang telah ditetapkannay waktu-waktu sholat.Jadi, sholat adalah ibadah yang harus dilaksanakan supaya hidup menjadi berbarokah.

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa’ 4 : 103)
5.      Shalat penjaga kesehatan jasmani manusia[5]
Para pakar jasmani tidak mengingkari bahwa sholat seperti bentuk yang ditentukan Islam memiliki manfaat medis yang dijumpai pada orang yang menunaikan shalat pada waktunya dan mampu mnejaganya.Menunaikan rukun shalat; mulai dari wudhu, pergi ke masjid, kemudian berdiri, rukuk, duduk, sujud, gerakan mengangkat tangan, bersedekap, perganta dari satu gerakan pada ferakan lainnya yang semuannya mengandung manfaat olahraga jasmani.Tentang shalat dalam Islam, Dr. Alexis Carrel berpendapat, Barngkali shalat adalah energi pembangkit aktivitas terbesar yang saya kenal sampai hari ini.Saya sebagai seorang dokter telah melihat banyak pasien telah gagal menempuh pengobatan medis dan dokter pun telah angkat tangan dari pasien ini, tetapi shalat berhasil membebaskan mereka dari penyakit.

Shalat Khusuk Menjadi Manifestasi Al-Waduud
Al-Waduud merupakan salah satu nama Allah SWT. Pengertian Al-Waduud[6] adalah Zat yang mengasihi hambanya atau zat yang banyak memberikan cinta kepada hambanya.Allah SWT Maha Mengasihi orang-orang yang beriman.Kasih Allah dberikan kepada mereka dalam bentuk cobaan, ujian, pujian, perintah, larangan, dan lain sebagainya.Shalat merupakan bentuk dari kasih Allah SWT kepada hambanya, di dalam shalat.
Dibandingkan dengan kewajiban-kewajiban lainnya, shalat memilki keistimewaan yang tidak terhingga.[7]Allah SWT sangat mencintai hambanya dengan memberikan waktu untuk berkomunikasi langsung denganNya.Allah secara langsung mewajibkan shalat sebagai bentuk pengagungan serta penghargaan atas nilai shalat.Dengan secara langsung Nabi Muhammad menerima perintah tersebut pada malam isra’ tanpa melalui perantara.Jadi shalat adalah anugerah dari Allah SWT sebagai bentuk kasih sayangNya sebagai Al-Waduud.

       Karakteristik Sholat Khusuk
Khusuk dalam bahsa Arab berarti tunduk, rendah diri, dan tenang. Allah SWT berfirman:

Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (QS. Thaha 20 :108)
            Khusuk menurut para ulama adalalah kelembutan hati dan kata-kata, ketundukan dan pasrahnya nafsu dalam menghadap Allah.[8] Dalam sholat, sikap membangga-banggakan diri dan takabur akan hilang ssehngga menjadikan. Khusuk merupakan sebuah komitmen beramal demi ketaatan kepada Allah SWT dan meninggalkan maksiat.
Karekteristik seseorang yang menggapai shalat khusuk diantaranya :
1.      Takut kepada Allah[9]
Allah melukiskan orang-orang khusuk dengan sifat takut kepada-Nya. Hanya dengan disebutkan nama Allah saja, hati mereka akan bergetar. Selalu takut kepada Allah SWT seakan-akan berada di depan-Nya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al-Anfal :2)

2.      Menangis karena khusuk kepada Allah SWT[10]
Ketika kata-kata sudah tidak bisa mengungkapkan ketaatan seseorang, saat itulah air mta akan bercucuran. Kedudukan ketaatan pada diri seseorang yang telah menggapai khusuk benar-benar mencapai tingkatan yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh kata-kata.Satu-satunya jalan adalah tunduk pasrah dan meratapi kehidupan dan berharap dapat mengungkapkan perasaan yang tidak mampu keluar lewat kata-kata.Dengan pengaruh dalam tersebut, perasaan hati yang membara dapat meluap. Allah SWT berfirman:
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad SAW.)”
 (Al-Maidah : 83)
3.      Mengagungkan Syiar dan Ayat-ayat Allah[11]
Mengagungkan syiar-syiar Allah SWT dapat mengekang diri seseorang untuk tidak melakukan suatu perilaku negatif atau bahkan mendekatinya.Hal itu merupakan salah satu tanda ketakwaan sebagai tujuan ibdah apapun jenisnya. Allah SWT berfirman:
y7Ï9ºsŒ`tBuröNÏjàyèãƒuŽÈµ¯»yèx©«!$#$yg¯RÎ*sù`ÏBuqø)s?É>qè=à)ø9$#ÇÌËÈ
Demikianlah (perintah Allah).dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah. Maka Sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (Al-Hajj: 32)
Orang khusyuk memiliki peluang besar untuk mengagungkan syiar-syiar Allah SWT setiap malam dan siang.Ia tdak akan melangkahkan kaki kecuali hanya ingin melihat Allah SWT. Dengan ketaatan dalam beribadah dapat mendorongnya untuk senantiasa mengagungkan syiar-syiar dan ayat-ayat Allah SWT.

      Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Shalat Tidak Khusuk
Fitrah seorang muslim menghadirkan khusuk dalam shalatnya. Akan tetapai,
كم من قائم حظه من صلا ته التعب و النصب  (رواه ابو داود)
“ Berapa banyak orang yang sholat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah (HR. Abu Daud)
Sebagian umat muslim merasa sulit dalam penggapaian kekhusukan dalam shalat. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan shalat tidak khusuk, diantaranya :
1.      Sifat malas dalam beramal karena maksiat[12]
Hakikatnya, khusuk dapat membangkitkan motivasi beramal untuk menghasilkan buah yang diharapkan dan tujuan yang ingin dicapai.Akan tetapi sifat malas yang muncul akibat perbuatan maksiat yang dilakukan lebih dominan daripada ibadahnya.
2.      Tidak ada kesadaran untuk shalat[13]
Perasaan khusuk tidak mungkin bias didapatkan jika kita tdak memiliki kesadaran dan kepercayaan. Di dalam shalat seorang hamba berhadapan dengan Allah SWT, kerdialog dengan penciptanya.Tidak adanya kesadaran dan kepercayaa bahwa di saat shalat, seorang hamba sedang berhadapan dengan Allah SWT meurpakan terhalangnya khusuk untuk digapai.

    Cara/Kiat Menghadirkan Khusuk Dalam Shalat
Allah telah mengisyaratkan berbagai jenis ibadah untuk hamba-hambaNya supaya timbul skap khusuk.Diantara ibadah-ibadah tersebut adalah shalat. Allah SWT berfirman ketika menyanjung orang-orang khusuk :

  “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya” (Mu’minun: 1-2)
      Sulitnya menggapai khusuk dalam shalat menjadi hambatan bagi seorang muslim untuk mendapatkan ridho-Nya. Di bawah ini beberapa cara/kiat menghadirkan khusuk dalam shalat :
1.      Memiliki Ilmu[14]
Sebagian dari masyarakat tidak menyadari bahwa di kalangan mereka terdapat ulama yang memiliki banyak pengetahuan.Hal itu terjadi karena pengetahuan masyarakat tersebut masih dangkal dan terbatas seputar hal-hal duniawi yang bersifat materialistis saja dan tidak mengetahui lebih dalam tentang Islam. Ilmu yang dangkal tidak akan mencapai tujuan dan menghasilkan kebaikan. Oleh karena itu seseorang akan menggapai khusuk jika dia memiliki ilmu yang menambah kekagumannya atas keagungan Allah SWT.
2.      Konsentrasi dalam Shalat[15]
Keluhan pertama yang dirasakan oleh seorang yang sedang shalat adalah sulit berkonsentrasi.Upaya untuk menempuhnya dengan menggunakan konsentrasi hampir selalu gagal.Seorang yang sholat, sebagian selalu menggunakan tata peraturan otak kiri yang menghasilkan rasa jenuh.Padahal Rasulullah SAW telah memperingatkan bahwa di dalam shalat atau ibadah kesadaran spiritual (otak kanan) yaitu menghadirkan Allah di hadapan kita (ihsan).
3.      Sabar dalam Melaksanakan Shalat[16]
Dalam keadaan apa pun, seorang mukmin meninggalkan tempat kerja, kesenangan, dan segala yang disukainya di dunia untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Demikianlah seorang mukmin menjadikan shalatnya sebagai senjata terkuat untuk memerangi nafsu dan benteng terkuat untuk melndungi dirinya. Dengan sabar seorang mukmin akan melaksanakan ibadahnya dengan ikhlas yang memudahkannya menggapai khusuk dalam shalat.
4.      Merenungi Setiap Bacaan Shalat[17]
Bacaan dalam shalat akan terus berdengung di hati dan hal itu akan membentuk jiwa sesuai dengan isi bacaan. Tidak sedikit dari umat Islam belum memahami arti dari bacaan-bacaan shalat.Shalat sekedar berisi hasil hafalan bacaan yang sudah lama dikenal. Jika seorang benar-benar memahami arti dan makna dari setiap bacaan shalat, hal itu akan memudahkannya dalam menghayati setiap dari gerak dan bacaan shalat sehingga dapat larut dalam shalat.
5.      Mengingat Kematian di Waktu Shalat[18]
Agar seorang hamba khusuk dan selaat dari tipu daya setan saat shalat, Rasulullah SAW menjelaskan dengan memberikan obat atas hal tersebut dalah hadis:

“Jika engkau hendak menunaikan shalat, maka shalatlah seperti halnya orang yang akan meninggal.Dan jangan berbicara sesuatu yang membuatmu menyesal kelak serta berpaling permasalahan-permasalahan keduniawian.”[19]

Seorang hamba yang patuh dalam menunaikan shalat, pasti dalam melakukan rukuk, sujud, dan gerakan serta bacaan yang lainnya dengan sempurna.Dia membayangkan detik-detik kematian sedang di depannya dan malaikat pencabut nikmat-nikmat duniawi sedang mendatanginya.Hal ini menjadika konsentrasi pikiran tertuju pada satu titik yaitu ridho Allah SWT.
Apabila semua ibadah telah dilaksanakan.Evaluasi adalah akhir dari pekerjaan seseorang.Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengingatkan kembali nilai shalat seseorang.Dengan mengadakan evaluasi, seseorang dapat menilai sendiri kualitas shalatnya dan menjadi bahan perbaikan untuk selanjutnya.Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuat lembar kontrol yang dapat diisi setelah melaksanakan shalat. Adapun contoh lembar kontrol shalat khusuk adalah:


NO
KEGIATAN
SELALU
SERING KALI
TERKADANG
TIDAK PERNAH
Sebelum Shalat
1.
Adzan mengingatkan saya dengan seruan hari kiamat




2.
Mengumandangkan Adzan dan bershalawat kepada Nabi




3.
Meresapi keutamaan wudhu dan mengawali dengan bacaan basmalah




4.
Keluar dari rumah dengan wudhu seraya berdoa supaya dikaruniai khusuk




5.
Menjaga sholat pada wkatunya




6.
Mengosongkan hati dan semua gangguan ketika masuk waktu sholat




Dalam Shalat
7.
Menghadirkan keagungan Allah ketika takbiratul ihram




8.
Merenungkan do’a iftitah




9.
Berlindung kepada Allah dari setan




10.
Berusaha kembali ketika setan membawa dengan bisikannya




11.
Membaca Al-Fatihah dengan tartil, merenungi, dan memahaminya




12.
Menghadirkan keagungan Allah saat rukuk




13.
Bertumakninah ketika berdiri dari rukuk




14.
Meresapi posisi kerendahan dan kehinaan dalam sujud dan memperbanyak doa




15.
Bertumakninah saat duduk diantara dua sujud




16.
Memahami makna setiak kata dalam tasyahhud




17.
Membaca doa setelah tasyahhud




18.
Menganekaragamkan ayat-ayat yang dibaca setelah Al-Fatihah




19.
Segera meminta ampun kepada Allah Jika merasa tidak serius dalam shalat




20.
Merasakan karunia Allah dan mmeminta untuk menerima sholatnya






PENUTUP
   
     Kesimpulan
Sholat merupakan bentuk dari kasih Allah SWT kepada hambanya, di dalam shalat.Dibandingkan dengan kewajiban-kewajiban lainnya, sholat memilki keistimewaan yang tidak terhingga.Allah SWT sangat mencintai hambanya dengan memberikan waktu untuk berkomunikasi langsung denganNya.Allah secara langsung mewajibkan sholat sebagai bentuk pengagungan serta penghargaan atas nilai sholat.
Sebagian umat muslim merasa sulit dalam penggapaian kekhusukan dalam shalat.Sulitnya menggapai khusuk dalam shalat menjadi hambatan bagi seorang muslim untuk mendapatkan ridho-Nya. Di bawah ini beberapa cara/kiat menghadirkan khusuk dalam shalat :
·         Memiliki Ilmu
·         Konsentrasi dalam Shalat
·         Sabar dalam Melaksanakan Shalat
·         Merenung Bacaan Shalat
·         Mengingat Mati ketika shalat

         Saran
Mengadakan evaluasi dalam setiap shalat akan mempermudah kita dalam memperbaiki shalat kita. Seseorang dapat menilai sendiri kualitas shalatnya dan menjadi bahan perbaikan untuk selanjutnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuat lembar kontrol yang dapat diisi setelah melaksanakan shalat.

DAFTAR PUSTAKA

Sangkan, Abu. 2004. Pelatihan Shalat Khusyu’. Jakarta: Yayasan Shalat Khusyu’ & Menejemen Masjid Baitul Ihsan
El-Ma’rufei, Sabil. 2009. “Energii Sholat”. Bandung : Mizan Media Utama

Adul Hilal, Salim. 2008. “Khusyuk Cahaya Kehidupan”.Surakarta: Ziyad Visi Media

Al-Haddad, Mu’min. 2010.“Perbaharui Shalat Anda”.Solo: AQWAM

Al-Muqaddam, Muhammad. 2008. “Agar Sholat Terasa Mantap”. Klaten: INAS
Al-Damawy, Syaifuddin. 2009. Mukjizat Asmaul Uzma”. Jakarta: Pustaka Al-Mawardi P.T. Al-Mawardi Prima



[1] Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS, 2008),16
[2] Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS, 2008),21
[3] Abu Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk & Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),7
[4]Sabil el-Ma’rufei, “Energii Sholat” (Bandung : Mizan Media Utama, 2009),133
[5] Syaikh Mu’min Al-Haddad, “Perbaharui Shalat Anda” (Solo: AQWAM, 2010), 27
[6] Syaifuddin Al-Damawy, “Mukjizat Asmaul Uzma” (Jakarta: Pustaka Al-Mawardi P.T Al-Mawardi Prima, 2009), 164
[7] Muhammad Al-Muqaddam, “Agar Sholat Terasa Mantap” (Klaten: INAS, 2008),57
[8] Salim Bin Idul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 17
[9]Salim Bin Idul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 38

[10] Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 35
[11] Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 38
[12] Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 125
[13] Abu Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk & Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),23
[14]Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 90
[15]Abu Sangkan, “Pelatihan Sholat Khusyuk” (Jakarta: Yayasan Sholat Khusyuk & Menejemen Masjid Bitul Ihsan Bank Indonesia, 2009),38
[16]Syaikh Mu’min Al-Haddad, “Perbaharui Shalat Anda” (Solo: AQWAM, 2010), 34
[17]Sabil el-Ma’rufei, “Energii Sholat” (Bandung : Mizan Media Utama, 2009),133
[18]Salim Bin Adul Hilal, “Khusyuk Cahaya Kehidupan” (Surakarta: Ziyad Visi Media, 2008), 61

[19]HR. Ibn Majah no. 4171; HR. Ahmad, jilid V, hlm. 412

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAMILY LIFE CHEKUP #lovechallenge

Learn Unlearn Relearn

Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah