HARI IBU is NOT Mother’s Day




Sebagai warga negara Indonesia kita tidak lupa dengan “jasmerah”. Banyak hari-hari special yang sengaja diperingati untuk kembali mengingat sejarah hari tersebut. Tanggal 17 Agustus misalnya, menjadi hari kemerdekaan Indonesia, hal ini dilatarbelakangi dengan sejarah Indonesia di tahun 1945 yang berhasil merebut kembali negara kesatuan ini dari tangan penjajah. Mulai dari tahun 1945 sampai dengan sekarang, setiap tanggal 17 Agustus seluruh warga negara Indonesia memperingati hari kemerdekaan ini dengan mengibarkan bendera merah putih, melakukan upgrade semangat militer dan ritual daerah lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk meperingati hari  bersejarah tersebut.

Hari Ibu yang ditetapkan pada tanggal 22 Desember juga memiliki sejarah peting bagi perempuan Indonesia. Disemangati dengan adanya hari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, para perempuan di Indonesia tergerak untuk ikut serta dalam perjuangan bangsa ini. Kemudian pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakanlah kongres perempuan yang dihadiri oleh organisasi perempuan-perempuan dari seluruh penjuru Indonesia. Inilah Kongres Perempuan Indonesia I. Mereka berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib bagi kaum perempuan. Tanpa mengangkat kesetaraan gender.

Tidak berhenti sekali itu saja, Kongres Perempuan Indonesia II juga diselenggarakan pada Juli 1935, kemudian Kongres Perempuan Indonesia III diselenggarakan pada tahun 1938. Saat inilah Presiden Soekarno menetapkan secara resmi dengan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Dari sejarah ini kita mengetahui bahwa sebenarnya 22 Desember bukanlah HARI IBU tapi lebih tepatnya HARI LEGALISASI PEREMPUAN. Para perempuan di legislatif yang mungkin mengadakan pesta di hari itu, karena tanpa adanya ketetapan presiden Sekarno tersebut, perempuan tidak dapat menduduki kursi legislatif. bahwa Hari Ibu sebenarnya adalah hari untuk para ibu merenung setelah mendapat kesempatan berperan menjadi apapun. masih mampukah, masih maksimalkah peranan diri sebagai seorang ibu, karena peresmian hari ibu adalah legalisasi ibu-Ibu Indonesia berperan di kancah pembangunan Indonesia

Saya berharap pengetahuan ini tidak berhenti di sini, silahkan sampaikan kepada seluruh teman, sahabat dan siapapun yang kamu kenal untuk mengetahui hal ini. Karena PERSEPSI YANG SALAH AKAN MENGAKIBATKAN EKSPRESI YANG SALAH terhadap Hari Ibu ini. Ekspresikan cinta kepada Ibu kita setiap saat, setiap waktu, setiap hari.

Tulisan ini bersumber dari cerita yang saya dengar langsung dari Eyang Wiwiek Joewono, S.Psi di acara Kajian Sabtu Pagi yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus  di Tarbiyah UIN Malang. Beliau pemilik sanggar cendekia| Pembimbing IYE (Inspiring Youth Educater) | Penggiat home schooling | Pemerhati pendidikan. Di umurnya yang mencapai 73 ini beliau masih bersemangat untuk berbagi ilmu kepada kami. Dan pesan eyang untuk para wanita….

Jadilah BEAUTY Girl for your friend
Jadilah LOVELY Daughter for your parent
Jadilah SWEET Wife for your husband
Jadilah WISE Mami for your children.

Terimakasih TUHAN, engkau jodohkan aku bertemu dengan sosok perempuan yang selalu memberi inspirasi. LANGKAHnya menjadi panutan, UCAPANnya menjadi pengetahuan dan PENGALAMANnya menjadi Inspirasi.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAMILY LIFE CHEKUP #lovechallenge

Learn Unlearn Relearn

Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah