HOW TO BE PROFESSIONAL MOTHER
Bismillahirrohmanirrohim.
Sebelum
memulai belajar kita, mari terus memperbaiki niat kita dalam belajar ilmu yang
sangat penting ini. Semoga kita selalu berada pada niat yang baik untuk
menjadikan ilmuyang sudah dan akan kita dapat ini sebagai bekal untuk menjadi
seorang Ibu di kehidupan kita. Jika niat telah baik, niscaya hanya kebaikan
yang akan mengikuti niat tersebut. Semangat ya Bunda dan calon bunda ^_^
Masih
semangat ? HARUS !! Kita sudah memasuki pekan kedua matrikulasi institut ibu
professional. Seperti biasa, selalu ada overview yang disampaikan Bunda Septi
Peni Wulandari mengenai How To Be Professional Mother melalui video yang bisa
kita lihat bersama di youtube. Beliau memulai dengan mengajak kita untuk
memahami anak-anak terlebih dahulu, karena kita hadir untuk anak-anak kita. Ada
empat potensi yang dimiliki anak sejak lahir, yaitu :
1.
Intelectual
Curiosity (rasa ingin tahu yangluar biasa)
2.
Creative
Imagination
3.
Art
of Discovery (seni untuk menemukan)
4.
Nobel
Attitude (akhlak yang mulia)
Empat hal
ini sudah dibawa oleh anak yang lahir ke dunia. Jadi tidak heran ketika kita
sering melihat anak-anak yang selalu mengajukan pertanyaan kepada Ayah dan
Bunda saat mereka melihat sesuatu yang baru. Contohnya ketika anak melihat kupu-kupu
maka dia akan bertanya dari mana kupu-kupu berasal, kenapa kupu-kupu punya
sayap untuk terbang, apa yang dimakan kupu-kupu dan lain sebagainnya. Terkadang
kita tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyan yang dirasa sulit, kemudian
memarahi sang anak karena banyak bertanya dan lebih menyuruhnya diam (hayyyo
siapa yang pernah kayak gini ?? **).Padahal, anak memang tercipta dengan rasa
ingin tahu yang tingggi, dan harus kita bantu untukk mengasahnya. Maka, jika
dengan bertambahanya umur anak di tangan kita tetapi mereka menjadi pendiam,
tidak berkreasi, kurang berseni dan akhlaknya kurang baik, maka yang harus
dipertanyakan adalah ADA APA DENGAN
BUNDA ? Karena, seharusnya kita bisa meningkatkan 4 hal yang sudah dibawa
anak sejak lahir, bukan mematikan potensi besar tersebut. Dan hal pertama yang
harus dilakukan adalah, menyadari 4 potensi yang dibawa sejak lahir ini.
Setelah kita
mengetahui potensi yang dibawa anak sejak lahir, penting bagi kita untuk
mengetahui fitrah seorang anak. Hal ini akan membantu kita untuk memahami
anak-anak dalam mendidik, sehingga akan tercipta pendidikan yang harmonis
karena Bunda mengetahui fitrah anak yang terkadang dianggap hal-hal yang tidak
wajar atau disebut nakal. Fitrah yang ada pada anak-anak diantaranya :
ü Homoden
Anak
senang sekali bermain, tugas kita adalah memberikan permainan yang bermutu
untuk mengembangkan 4 potensi anak. Setelah kita mengetahui bahwa bermain
adalah fitrah seorang anak, maka kita sudah tahu bahwa cara paling mudah untuk
menyampaikan ilmu atau pengetahuan pada anak melalui permainan. Maka, pastikan
kita selalu ikut bermain dengan anak-anak kita.
ü Rentang Konsentrasi
Berapa
menit anak dapat berkonsentrasi, rumusnya adalah 1 menit x usia anak (ex.
Anak 5 tahun hanya bisa berkonsentrasi selama 1 menit x 5 = 5 menit). Jadi,
mulai sekarang kita harus merubah kebiasaan kita untuk memaksa anak-anak duduk
diam berkonsentrasi untuk belajar. Waktu kemampuan konsentrasi ini akan semakin
bertambah dengan bertambahnya umur dan stimulus yang diberikan Bunda. Contohnya
jika anak kita berusia 5 tahun dan bisa berkonsentrasi selama 5 menit saja,
maka saat kita ingin menyampaiakan materi selama 20 menit, maka kita
membutuhkan 4 icebreaking yang diberikan
kepada anak saat belajar.
ü Makhluk Pembelajar
Sejalan
dengan potensi anak yang memiliki rasa ingin tahu, anak juga memiliki fitrah
untuk belajar. Begitupun dalam bermain, anak juga senang belajar
permainan-permainan baru yang diberikan oleh oran tuanya. Tugas kita adalah
membuat mereka SUKA BELAJAR BUKAN SEKEDAR BISA. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan materi belajar dalam permainan. Sehingga, anak akan senang
belajar dan belajar terus.
ü Perkembangan 80% Otak Anak
DI Usia 0-8 Tahun
Anak
tidak lahir dengan membawa otak yang utuh, membutuhkan waktu untuk menyempurnakan
perkembangan seorang anak. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita sebagai orang
tua untuk menemani perkembangan otak anak kita sendiri. Arah dan tujuan
perkembangan otak anak tergantung pada pengasuhan orang tua. Di sinilah kita
diberikan pilihan untuk berperan full untuk anak, atau berperan setengah
setengah saja. Yang perlu diketahui orang tua adalah tidak anak pengasuhan yang
sukses jika dilakukan setengah setengah.
ü Pembentukan Karakter 0-12 tahun
Pengasuhan
pada 12 tahun pertama pertumbuhan seorang anak menentukan kehidupan anak
selanjutnya. Jika kita membangun karakter anak yang baik di usia 12 tahun
pertama, maka hal ini menjadi pondasi anak untuk melewati kehidupan setelahnya.
Ibarat sebuah rumah, ketika kita membuat pondasi yang kuat di awal pembangunan
rumah, maka rumah akan berdiri kuat dan tidak akan pernah roboh. Begitu
sebaliknya
Setelah
memahami potensi dan fitrah seorang anak, sekarang kita lanjut belajar tentang
makna Ibu Profesional. Sebenarnya topic ini sudah dijelaskan di tulisan
sebelumnya, tapi tetap akan kita bahas sedikit untuk menyamakan makna.
IBU
PROFESSIONAL : Seorang Ibu yang
bangga dengan perannya dan selalu bersungguh-sungguh dalam mendidik anaknya,
dan memiliki pemahaman tentang cara mendidik anak dan mengatur keluarga, serta
selalu bersemangat dalam belajar untuk
menjadi ibu yang baik.
Adapun
tahapan menjadi Ibu Professional menurut Institut Ibu Profesional adalah :
1.
BUNDA SAYANG
Ini
adalah tahap pertama yang harus dilakukan seorang Ibu, yaitu saying pada anak
dan keluarganya. Dimulai dengan mengetahui cara berkomunikasi pada anak, cara
memotivasi anak, cara mengembangkan potensi anak, cara meningkat kreatifitas
dan cara membuat anak mandiri. Sehingga anak hidup dalam lingkungan yang
positif. Pada tahap ini tugas ibu sangat berkaitan dengan faktor eksternal
yaitu anak, sehingga membutuhkan pemahaman yang baik terhadap faktor eksternal
tersebut.
2.
BUNDA CEKATAN
Pada
tahap ini Ibu berhadapan dengan dirinya sendiriuntuk meningkatkan kualitas
diri. Tahap ini menuntut para bunda untuk mengelola keuangan dengan baik, mampu
menciptakan rumah yang sehat, bisa amnyediakan makanan yang bergizi dan hal
lain yang berkaitan dengan peran ibu dalam keluarga. Pada tahap ini, Ibu akan
dibentuk menjadi makhluk pembelajar.
3.
BUNDA PRODUKTIF
Tahap
ini harus didasari dengan dua tahap selanjutnya yaitu Bunda Sayang dan Bunda
Cekatan agar tidak terjadi ketimpangan. Pada taha ini Ibu dapat menggali
potensi kreatifitas diri sehingga dapat menjadi Ibu yang produktif dan mandiri
secara financial. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain.
4.
BUNDA SHOLEHAH
Setelah
melewati 3 tahap sebelumnya dengan baik, bunda dapat menularkan semangat &
pengalaman kepada bunda yang lainnya. Karena, berbagi ilmu itu akan lebih
nyaman disampaikan jika kit amnegalami dan melewati tantangannganya sendiri.
Jadi saat menyampaikan akan mudah diterima oleh para bunda.Dalam tahap ini akan
terbentuk komunitas bnda bunda professional yang memiliki semangat belajar
untuk menjadi lebih baik. Pada tahap bunda sholehah, kita diminta untuk
menginspirasi bunda lainnya.
Setiap Ibu
harus melewati 4 tahup tersebut untuk menjadi Ibu Professional. Sangat tidak
dianjurkan untuk lompat pada tahap 3 atau 4 sebelum memiliki 2 tahap sebelumnya,
karena akan berdampak pada keluarga. Jika seorang langsung berada tahap 3 atau
4, maka keluarga akan menjadi terlantar karena ketidak hadiran Bunda saying dan
Bunda cekatan. So, ikuti tahapannya dan rasakan hasilnya ^_^
Bunda &
Canda …. Semoga tulisan ini bermanfaat ya, semoga ilmu ini berkah dan dapat
diaplikasikan di kehidupan nyata. Amin. Jangan Lupa Kerjakan #NHW2 untuk memperkuat materi ini yaaa.... ^_^
Komentar
Posting Komentar